NTT - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan akan menerapkan mata pelajaran antikorupsi di sekolah-sekolah diseluruh kabupaten/kota di NTT mulai Mei tahun 2022 mendatang.
"Kami akan meluncurkan pelajaran antikorupsi masuk kurikulum di bidang persekolahan se-NTT pada Mei 2022, " kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis (09/12/2021).
Dia menambahkan, program yang direncanakan Pemprov NTT tersebut, sejalan dengan rencana penerapan pelajaran antikorupsi di bidang persekolahan di NTT. Lanjut Linus, pelajaran antikorupsi yang akan diterapkan di bidang persekolahan tidak dalam bentuk kurikulum khusus melainkan terintegrasi dengan berbagai mata pelajaran.
Pasalnya, kondisi kurikulum yang ada di sekolah-sekolah dasar maupun menengah saat ini sudah cukup padat, katanya.
"Jadi pilihan yang paling efektif dan efisien yaitu pelajaran antikorupsi terintegrasi di dalam lintas mata pelajaran, tidak harus berdiri sendiri, " terangnya.
Secara teknis pihaknya akan memetakan setiap mata pelajaran yang didalamnya yang terdapat kompetensi dasar dan sejenisnya untuk diintegrasikan dan akan dimulai pada mata pelajaran di pendidikan tingkat menengah.
Dalam pelaksanaan, kata dia, sekolah juga akan memberikan ruang bagi guru-guru tamu dari berbagai kalangan seperti instansi terkait penanganan korupsi, tokoh agama, tokoh masyarakat yang kompeten menjadi narasumber selain guru-guru di sekolah.
Lebih jauh Linus menuturkan, rencana penerapan pelajaran antikorupsi tersebut juga telah disambut dengan baik sejumlah kalangan seperti pegiat antikorupsi, akademisi. Semua elemen sepakat bahwa praktik korupsi adalah musuh bersama dan bidang persekolahan memiliki peran penting dan strategis dalam upaya menyiapkan generasi bangsa yang antikorupsi.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
"Kami juga meminta kerja sama yang baik, persiapan teknis dari para guru, kepala sekolah untuk mendukung misi mulia dalam jangka panjang ini untuk ketahanan bangsa dan negara, " tutupnya.